Kendalikan Berat Badan dengan Herbalife

Herbalife bukan obat, tapi makanan sehat. Disebut nutrisi sel, karena konsepnya memberi nutrisi bagi sel-sel tubuh secara efektif.
Herbalife lebih dikenal sebagai makanan sehat pengelola berat badan. Naik/turun berat badan atau menjaga berat badan. Kenapa berat badan? Ternyata sebagian besar penyakit erat kaitannya dengan kegagalan pengelolaan berat badan.

Banyak kasus kegemukan (obesitas) yang harus disikapi dengan baik. Karena sebagian besar penyakit erat kaitannya dengan obesitas. Beberapa penyakit erat kaitannya dengan obesitas.

Dan obesitas terjadi karena pola makan yang salah. Kami menawarkan makanan yang sehat yang efektif diserap oleh sel-sel tubuh dan efektif untuk turun berat badan. Ayo, mulai hidup sehat. Bagaimana caranya? Hubungi saya:

Choirul Asyhar
, HERBALIFE, Konsultan Nutrisi, Independent Member | D1610892
Call/SMS/WA 0815 1739 2450
Pin BB 554B0B15

Jumat, 25 September 2015

JUNK FOOD MERUSAK TUBUH KURANG DARI 9 HARI

Sumber: kompas.com
Rabu, 29 Juli 2015 | 10:15 WIB

KOMPAS.com - Anda tak perlu menjadi seorang peneliti ataupun pakar diet untuk mengetahui efek buruk makan junk food berlebih pada tubuh. Meski memang sering kali panggilan setangkup burger berminyak dan kentang goreng jauh lebih kuat dari pengetahuan Anda tentang nutrisi. Anda tentu pernah berkata pada diri sendiri, “Ini hanyalah satu burger kecil. Saya akan pilih makanan sehat untuk makan malam nanti. Burger ini tentu takkan membuat saya sakit.”

Mulai saat ini, ada baiknya segera berhenti mengonsumsi junk food dan catat ini: Meski hanya satu makanan tinggi lemak, tinggi gula, atau jenis junk food apapun itu, dapat mengubah tubuh Anda menjadi sangat buruk. Berikut tujuh hal buruk yang bisa dilakukan junk food pada tubuh Anda:

1. Mengacaukan metabolisme

Anda mungkin merasa bersyukur karena memiliki metabolisme yang cepat dan bisa makan apapun yang Anda inginkan. Tapi, jangan lupa, ini tidak akan berlangsung selamanya. Ini pelajaran yang didapat dari 12 pria, semuanya dalam kondisi sehat dan mencoba mengonsumsi makanan tinggi lemak selama lima hari. Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam journal Obesity, orang-orang yang kenyang dengan mengonsumsi makaroni keju, sosis, dan sejenisnya, otot-otot mereka mulai kurang efektif mengubah glukosa menjadi energi. Sementara percobaan lima hari tidak mengubah sensitivitas insulin secara kesuluruhan pada tubuh, hal ini menunjukkan adanya potensi besar untuk mengacaukan metabolisme mereka, jika mereka tetap mengonsumsi makanan seperti itu.

 2. Mempersempit arteri

Kebiasaan makan makanan cepat saji akan berdampak pada meningkatnya kadar kolesterol. Yang lebih mengejutkan adalah satu jenis makanan tinggi lemak jenuh akan menyebabkan kerusakan langsung pada arteri. Sementara itu, kolesterol terbangun dari waktu ke waktu yang kemudian menyebabkan penyempitan pada dinding arteri. Para peneliti memilih rpia sehat untuk mengonumsi makanan tinggi lemak, seperti sosis, telur, dan sandwich keju dengan kentang goreng, hasilnya para peneliti melihat adanya penyempitan dinding arteri sebanyak 24 persen dalam waktu dua jam setelah mengonsumsi makanan, menurut Canadian study. Penyempitan arteri juga berarti adanya peningkatan tekanan darah dan berpotensi menyebabkan masalah jantung.

3. Mengurangi konsentrasi

Jika fokus Anda berkurang  setelah makan siang, tak selalu berarti Anda membutuhkan kopi. Para ilmuwan di University of Cambridge melihat bahwa setelah 9 hari mengonsumsi makanan tinggi lemak, tikus membuat lebih banyak kesalahan saat berjalan di labirin dibandingkan dengan tikus yang diberi makan normal. Saat ini, para peneliti yang sama sedang mempelajari efek yang sama pada manusia.

4. Membuat Anda merasa lemas tak berenergi

Makanan tinggi gula dan tak berkalori selalu berhasil membuat siapapun yang mengonsumsinya merasa lelah, gemetar, dan tak kunjung kenyang. Coba saja pilih sepotong cake dengan es krim sebagai menu santap siang Anda, tak perlu menunggu waktu lama, insulin dalam tubuh akan melonjak naik dan mengirim isyarat pada jaringan tubuh untuk menyerap semua gula. Jaringan tubuh menyerap gula dengan sangat cepat, menyebabkan perubahan gula darah yang tak kalah cepat. Inilah yang kemudian akan membuat Anda merasa lelah dan mudah marah.

 5. Kulit kusam

Tentu saja junk food membuat perut terasa kembung. Bahkan, studi terbaru yang dipublikasikan di Immunity menunjukkan bahwa makanan tinggi lemak juga membuat kulit membengkak. Ketika para peneliti memberi makan tikus dengan makanan tinggi lemak dibandingkan dengan manusia yang mengonsumsi junk food, mereka menemukan perubahan pada protein kulit hewan yang berefek pada inflamasi. Pernahkah Anda mendapati bangun tidur dengan mata bengkak setelah mengonsumsi alkohol atau junk food sebelum tidur di malam hari? Ini mungkin bisa menjadi penjelasan.

6. Mengganggu senyawa di otak

Penelitian menunjukkan makanan tinggi gula mendorong pelepasan opioid dan dopamin, yaitu senyawa yang sama di dalam otak yang dilepaskan ketika mengonsumsi obat-obatan adiktif. Terlebih lagi, makanan tinggi gula dan lemak juga berminyak, beberapa ilmuwan mengatakan sensasi berminyak di dalam mulut tak jarang membuat orang kecanduan.


7. Perubahan bakteri usus

Mengonsumsi junk food sudah tentu akan berefek buruk pada lingkar pinggang Anda. Selain itu juga menyebabkan gangguan bakteri baik yang berperan penting sitem pencernaan Anda. Para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa tikus yang mengonsumsi makanan tinggi lemak, dengan segera terjadi perubahan populasi bakteri dalam usus mereka, menyebabkan beberapa bakteri berkembang biak dan merusak rantai komunikasi dari usu ke otak yang bertugas memberitahu Anda untuk berhenti makan.

Ketujuh efek buruk ini dapat terjadi dalam waktu singkat. Bayangkan, berapa banyak Anda mengonsumsi junk food dan efeknya pada tubuh jika terjadi terus-menerus? Ada baiknya, mulailah untuk memilih makanan sehat secara bijak untuk tubuh yang lebih sehat.

Editor: Bestari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar