Artikel ini dikutip dari kompas.com. Isinya bukan mengiklankan herbalife. Tapi, jika setelah membaca artikel ini, Anda ingin mencari asupan diet yang sudah banyak terbukti berhasil, ada baiknya Anda menghubungi saya, herbalife independent distributor, di 0877 4163 1780
KOMPAS.com - Keberadaan penyakit obesitas atau
penumpukan lemak tubuh yang berlebih tidak bisa lagi dianggap sepele.
Bahkan beberapa riset saat ini menunjukkan, risiko kematian akibat
obesitas lebih berbahaya dan telah menggeser posisi dari rokok, yang
selama ini menjadi penyebab utama kematian.
Hal itu disampaikan,
dr. Inge Permadhi, Ms. SpGK, dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) saat bincang-bincang terkait
obesitas, Rabu, (4/2/2012), di Jakarta.
Inge mengungkapkan, pada tahun 1997 tingkat persentase
overweight di Indonesia sekitar 17,5 persen dan obesitas 4,7 persen. Namun pada tahun 2010,
overweight menurun, sementara obesitas meningkat menjadi 11,7 persen. Peningkatan ini terjadi karena mereka yang
overweight (kegemukan) telah beralih menjadi obesitas.
"Dulu,
rokok menjadi penyebab utama kematian, tapi karena saat ini gencar
kampanye rokok, ada kecenderungan semakin menurun. Tapi obesitas justru
malah naik dan mengalahkan rokok sebagai penyebab kematian," katanya.
Inge
memaparkan, obesitas dan kelebihan merupakan faktor risiko berbagai
penyakit kronik, seperti diabetes tipe 2, jantung koroner dan pembuluh
darah, hipertensi stroke dan berbagai jenis kanker. Obesitas terjadi
karena ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang
keluar.
Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas)
Indonesia tahun 2010, angka kelebihan berat badan dan obesitas pada
penduduk usia dewasa diatas usia 18 tahun tercatat sebanyak 21,7 persen.
Cara sehat turunkan berat badan
Inge
mengatakan, untuk menurunkan berat badan akibat obesitas ada dua hal
yang harus diperbaiki yakni diet dan aktivitas fisik. Diet yang baik
menurutnya adalah dengan menurunkan berat badan 1,5 hingga 1 kg/minggu
dengan mengurangi asupan 500-1000 kkal/hari dari kebiasaan makan
sehari-hari.
"Diet yang penting adalah melihat jumlah yang dimakan. Jumlahnya harus lebih sedikit dari aktivitas," katanya.
Secara umum, ada dua jenis tipe diet yang yakni
low calori diet dengan porsi makan 1000-1500 kkal/hari, dan
very low calori diet untuk porsi makan di bawah 800 kkal/hari.
Namun, bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan secara cepat (
very low calori diet),
harus ada pengawasan ekstra ketat dari dokter setiap hari dan harus
dilakukan di rumah sakit. Waktunya pun terbatas 4-6 minggu, setelah itu
kembali lagi ke program low calori diet. Metode menurunkan berat badan
dengan cepat biasanya hanya diperuntukan untuk mereka yang mengalami
obesitas pada level yang sangat tinggi.
"Efeknya bisanya sakit
kepala, kelelahan, dehidrasi, kulit kering, rambut rontok, dan gairah
seks turun. Oleh karena itu, butuh pengawasan," katanya.
Untuk
asupan makanan, Inge menyarankan, sebaiknya menghindari gorengan, dan
menggantinya dengan makanan yang dikukus, dipanggang, rebus atau kuah.
Lebih
lanjut, Inge menjelaskan, untuk orang dengan kelebihan berat badan atau
obesitas, sebaiknya melakukan aktivitas fisik 3-5 kali dalam satu
minggu dengan intenstas sedang (30-60 menit). Namun untuk mereka yang
tidak terbiasa berolahraga, harus dilakukan secara bertahap.
"Lakukan latihan yang sifatnya aerobik dan
low impact, seperti berenang santai, jalan kaki, treadmil," ujarnya.
Pada
fase awal memulai latihan, sebisa mungkin hindari untuk melakukan
latihan beban. Latihan beban bisa dilakukan apabila seseorang sudah
terlebih dahulu menurunkan berat badannya sampai 10 persen.
Penggunaan
obat-obatan, kata Inge, boleh digunakan tapi fungsinya hanya sebagai
penunjang. Disarankan untuk berkonsultasi ke dokter sebelum menggunakan
obat-obatan, karena beberapa jenis obat biasanya memiliki efek samping.
Misalnya, obat diuretik, dapat memicu dehidrasi dan gagal ginjal.
"Kesimpulannya, untuk mendapat tubuh indah, menggunakan modifikasi
lifestyle
dengan diet dan aktivitas fisik. Farmakoterapi hanya penunjang. Tapi di
luar itu, yang terpenting adalah motivasi. Seorang akan berhasil
apabila motivasinya kuat," tutupnya.
Sumber:
kompas.com